Friday, July 9, 2010

Kumpulan Puisi

1 komentar
TANPA KATA
(Muhammad Tajudin Arif)

Jangan pernah berjanji
Jika tak akan ditepati

Jangan pernah berjumpa
Jika tak ingin berpisah

Jangan pernah mengatakannya
Jika akhirnya menyakitiku

Jangan bersumpah setia
Jika kau akan lupa lebih dalu

Katakanlah jika kau siap mengatakannya
Katakanlah jika kau dan aku siap menerimanya




PERKAWINAN PENA
(Eva Susanti)

Aku nikahkan kau dengan pena
Kata penghulu dengan suaranya yang tua

Kuterima nikahnya dengan mas kawin sebuah cita-cita
Dan seperangkat do'a-do'a
Malam pertama, kutelanjangi
Warna warni tintanya
Di kertas putih peraduan
Kami lahir puisi dan kurva-kurva sketsa

Kami tolak keluarga berencana
Kami keluarga kecil yang bahagia
Rumah kami ada di setiap kembara

Pena, pena, yang kucinta
Kekasihku yang tak pernah rena



DO'A
(Chairil Anwar)

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat-Mu penuh seluruh
Cahaya-Mu panas suci
Tinggal kerdip lilim di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negara asing
Tuhanku
Di pintu-Mu aku mengetuk
Aku tak bisa perpaling



DI PERSIMPANGAN INI
(Sobari)

Di persimpangan ini
Kita berdiri
Tiga tahun yang lalu
Dalam suasana kelabu

Saat itu
Langit mencurahkan hujan
Dengan rintik yang tertahan

Tetesan-tetesan itu
Tetesan air mataku
Tetesan air matamu
Air mata pilu

Nasib ternyata memisahkan
Hati kita yang telah berlekatan
Ke utara kau bertujuan
Sedang aku ke selatan

Tiada kata terucap saat itu
Selain untaian bak sembilu
Salam perpisahan terlontar
Membuat hati kita bergetar

Di persimpangan ini, kita berdiri
Berdekatan saling mengucapkan salam perpisahan
Kau ke utara, sedang aku ke selatan.

1 komentar:

PATNER

Blogs Directory

Followers